Opini  

Batik, Ikon Budaya Indonesia

Avatar of news.Limadetik

Oleh : Ahmad Shofiyuddin
Dosen Fakultas Tarbiyah UNU Sunan Giri Bojonegoro

___________________________________

Limadetik.com – Indonesia merupakan bangsa yang memiliki keragaman identitas. Seperti suku, budaya, agama, ras, etnis, maupun Bahasa. Keragaman Indonesia menjadi berkah yang mengharumkan di kancah dunia. Sebutan bangsa yang majemuk dan keragaman budaya begitu melekat.

Sebagai contoh keragaman budaya, Batik menjadi salah satu khas budaya Bangsa Indonesia yang menjadi kekayaan dan identitas Bangsa, dituangkan dalam sebuah kain penuh makna dan pesan tertentu lewat motif atau corak hias yang ada.

Berdasarkan Etimologi dan Terminologi, kata Batik merupakan rangkaian kata “Mbat” dan “Tik”. Mbat diartikan sebagai ngembat (Bahasa Jawa) yang artinya melempar berkali-kali, sedangkan kata Tik berarti titik. Jadi membatik berarti melempar titik-titik berkali-kali pada sebuah kain (Diyah Wahyuningsih, dkk : 2014).

Berkaitan dengan Batik, tahukan anda bahwa pada tanggal 2 Oktober adalah Hari Batik Nasional? Batik Indonesia telah diakui oleh dunia sejak dulu, terlebih saat Batik resmi diakui sebagai World Heritage oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009. Dengan diakuinya Batik di kancah Internasional ini, maka perlu disikapi secara masiv oleh para seniman dan pelaku industri Batik agar terus berupaya untuk melestarikan, mengembangkan, dan menjaganya.

Dalam sejarah perkembangan Batik Indonesia, meminjam pendapat K.P.A. Hardjonagoro (1997), bahwa pada zaman kuno Batik dipakai untuk semua keperluan Manusia Jawa, mulai dari kopohan bayi, pakaian kebesaran raja, sampai berkembang di luar keraton karena para abdi raja menularkan lmu membatik kepada masyarakat setempat dan lingkunganya.

Dalam perkembanganya, Batik menjadi pakaian yang digemari masyarakat, baik pria maupun wanita, sekaligus menjadi komoditi perdagangan. Melalui tulisan ini, Penulis berharap dapat membantu usaha kecil, dan menengah terutama untuk para pelaku Indstri Batik dalam rangka mengembangkan Produk Batik yang bernilai Marketable serta dapat diterima di pasar yang Dinamis.

Batik di Indonesia terus mengalami perkembangan, bahkan selalu berubah mengikuti perkembangan zaman dan kebudayaan masyarakat yang membuatnya. Banyak pelaku industry Batik dan seniman/ pengarajin memproduksi Batik dengan design yang kompetitif, dengan mengacu motif-motif tradisional dan modern, yang otomatis diminati oleh konsumen atau pasar. Termasuk pula dalam hal penggunaan bahan warna yang diterapkan, dari yang Alami hingga pewarna sintesis atau kimiawi.

Dengan adanya peringatan Hari Batik Nasional ini, diharapkan produksi Batik terus berkembang, lahir produk-produk Batik Baru yang Inovatif dengan karakteristik kearifan seni budaya local. sekaligus guna meningkatkan sector ekonomi kreatif. Sehingga Batik tidak punah dan generasi penerus bangsa, anak cucu tetap dapat menyaksikan Batik sebagai salah satu aset kekayaan Budaya dan Ikon Bangsa Indonesia.

Respon (2)

Komentar ditutup.