Oleh : Sasmita Nur Inayati
Jurusan : Ekonomi Pembangunan
Fakultas: Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang
Limadetik.com – Awal bulan Desember 2019, dunia dikejutkan dengan penyebaran sangat cepat Virus Corona dan diumumkan oleh WHO menjadi pandemi sejak 11 Maret 2020. Pandemi ini tentu saja memberikan dampak bagi kehidupan manusia di semua sektor, terutama di bidang perekonomian. Indonesia juga merasakan hal yang sama. Pada kuartal I-2020, ekonomi Indonesia tercatat tumbuh positif sebesar 2,97 persen, meski melambat bila dibandingkan kuartal IV-2019 yang tumbuh 4,97 persen. Sementara pada kuartal II-2020, ekonomi Indonesia turun 5,32 persen.
Bisnis dan perekonomian baik lokal maupun global banyak yang terpuruk karena adanya pemberlakuan lockdown di beberapa negara. Di Indonesia juga terjadi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dimulai dari DKI Jakarta sejak tanggal 10 April 2020, kemudian dilanjutkan di beberapa daerah serta socialdan physical distancing yang mengharuskan masyarakat hanya di rumah
saja dan menghindarkan diri dari keramaian. Hal ini mengakibatkan perubahan pola transaksi di masyarakat, dimana sebelum pandemi Covid-19, masyarakat terbiasa melakukan transaksi secara offline, lalu beralih menjadi transaksi online berbasis internet dan elektronik yang disebut perdagangan elektronik (electronic commerce atau e-commerce). Produk yang banyak diperjualbelikan melalui e-commerce sebagian besar adalah produk kesehatan dan makanan.
Pendapatan beberapa website ritel dunia memperlihatkan pertumbuhan yang signifikan selama pandemi Covid-19. Peringkat tertinggi diduduki oleh website Amazon.com yang mampu membukukan penjualan sebesar US$ 4,059 miliar, menyusul Ebay.com dengan
penjualan sebesar US$ 1,227 miliar. Hal yang sama juga terjadi di Indonesia dimana banyak perusahaan yang bergerak di bidang ecommerce membukukan kenaikan volume penjualan selama pandemi ini. E-Commerce Shopee mencatat ada 260 juta transaksi sepanjang kuartal II 2020 dengan rata-rata lebih dari 2,8 juta transaksi per hari. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 130% dibanding tahun sebelumnya. Bukalapak, Tokopedia,Blibli juga merupakan e-commerce yang mengalami peningkatan selama pandemi ini.
E-commerce memberikan peran bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia, baik bagi pelaku bisnis konsumen, maupun pemerintah. Peran E-commerce bagi pelaku bisnis :
1. Menjadi salah satu solusi mengatasi dampak dari pandemi Covid-19.
E-commerce menjadi solusi bagi pebisnis offline untuk terus meningkatkan penjualan dan pendapatan tanpa harus melanggar protokol kesehatan. Banyak usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) yang beralih ke e-commerce dengan berjualan online pertama
kalinya. Meskipun demikian, cara ini efektif meningkatkan penjualan dari sebelumnya.
2. Dapat meningkatkan jangkauan pemasaran
Dengan e-commerce, pelaku usaha dapat memperluas market hingga ke luar daerah dan dengan demikian, produk yang dimiliki akan dikenal oleh lebih banyak calon pelanggan potensial. Bila jangkauan meningkat, maka potensi penjualan juga akan meningkat.
3. Meningkatkan pemahaman bagi para pelaku bisnis tentang tren dan perilaku pasar.
Pesatnya pertumbuhan e-commerce, membuat setiap bisnis dan brand berlomba-lomba untuk meningkatkan online presence dan mendorong penjualan mereka dengan masuk ke berbagai platform penjualan online. Untuk bisa bersaing dengan brand-brand lainnya, pebisnis harus bisa memahami tren dan perilaku pasar. Hal ini dapat membantu pelakubisnis mengelola bisnis, mengembangkan produk, serta memaksimalkan penjualan mereka.
Peran e-commerce bagi konsumen
1. Lebih aman melakukan transaksi karena dilakukan tanpa kontak fisik dan tetap mematuhi peraturan pemerintah tentang protokol kesehatan. Pelanggan tidak perlu keluar rumah dan mendatangi pusat perbelanjaan untuk melakukan pembelian barang dan jasa seperti transaksi tradisional sebelumnya. Hal ini sebagai upaya physical dan social distancing dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19.
2. Teknologi terus dikembangkan untuk melayani konsumen, peran teknologi akan terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan ecommerce. Masyarakat semakin terbantu dengan teknologi, baik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan berbelanja online, ataupun mendapatkan informasi terkait Covid-19. Selama pandemi, customers semakin mengandalkan layanan dan jasa e-commerce. Pengusaha ritel pun semakin mengadopsi teknologi untuk memenuhi kebutuhan customer, bahkan setelah pandemi berakhir.
Peran e-commerce bagi pemerintah
1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional
Pertumbuhan pasar e-commerce di Indonesia diprediksi mencapai US$ 21,2 miliar dengan tingkat pertumbuhan CAGR 37,4% untuk mencapai US$ 104 miliar di tahun 2022. Dari total pasar e-commerce tersebut, transaksi business to business (B2B) berkontribusi sebesar 26,4% pada total industri (inet.detik.com, Juli 2020). E-commerce juga merupakan salah satu pendorong utama yang menjadikan Indonesia sebagai negara dengan nilai ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara mencapai $40 miliar pada tahun 2019 dan dipresiksi meningkat hingga $130 miliar pada tahun 2025.