BONDOWOSO, LimaDetik.Com – Wakil Bupati Bondowoso H. Irwan Bachtiar Rachmat mengaku kaget, ketika tahu peredaran tabung gas elpiji 3 Kg di masyarakat sangat langka di awal Puasa Ramadan Tahun 2021 atau 1442 H ini.
Dan akibat kelangkaan tersebut, harga gas melon melambung tidak terkendali. Dari harga ecer tertinggi (HET) Rp 16 ribu, naik hingga Rp 30 ribu.
Untuk mengantisipasi kelangkaan selama Ramadan dan jelang Idul Fitri, Bupati sudah bersurat ke Pertamina agar ada penambahan tabung.
“Setelah kami lakukan evaluasi kemarin. Kami melakukan rapat terbatas, kok masih ada kelangkaan semacam ini. Padahal sudah melakukan upaya-upaya” kata Irwan dalam acara konferensi pers, di Shaba Bina Praja II, Kamis (15/4/2021).
Dari keterangan Wabup Irwan, kelangkaan ini diduga karena pendistribusian elpiji 3 Kg itu tidak benar. Seharusnya dari Pertamina ke SPBE (Stasiun Pengisian Bulk Elpiji) kemudian ke agen dan terakhir ke pangkalan.
“Seharusnya dari pangkalan ini langsung ke masyarakat. Tapi masih ada yang namanya pengecer-pengecer” tambah Irwan.
Pihaknya menganalisis, ada dugaan dari jalur pengecer inilah harganya bisa melambung. Irwan juga mengaku tidak ada Satgas pengawasan peredaran gas Elpiji 3 kg di Bondowoso.
“Ada dugaan ada upaya penimbunan-penimbunan, dan pemeritah akan membentuk Satgas pengawas gas melon. Yakni terdiri dari unsur pemerintah, kepolisian dan kejaksaan. Nantinya aka memantau pendistribusian gas, mulai dari agen hingga pangkalan, tidak boleh ke pengecer sehingga tidak ada upaya penimbunan” pungkasnya.
(budhi/yd)