Kapolres Jakarta Pusat: Lagu Syubbanul Wathon Memberi Kekuatan Untuk Bersatu

Kapolres Jakarta Pusat: Lagu Syubbanul Wathon Memberi Kekuatan Untuk Bersatu
FOTO: Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Hengky Hariadi saat memberikan sambutan di acara santunan Anak Yatim di Kantor PC NU Jakpus

JAKARTA, LimaDetik.Com – Setiap mendengar lagu Syubbanul Wathon yang isinya ada ungkapan mencintai tanah air sebagian dari iman memberikan sebuah energi kekuatan untuk kita terus bersatu. Bersatu melawan mereka yang selalu ingin membuat huru hara di negara kita Indonesia.

Hal ini disampaikan oleh Kapolres Kota Jakarta Pusat Kombes Hengki Haryadi pada saat menghadiri Puncak Safari Ramadhan dan Santunan Yatim Piatu di Kantor PCNU Jakarta Pusat, Kramat Senen Jakarta Pusat, Selasa (4/5/2021) kemarin.

“Saya juga selalu terenyuh dan terharu setiap mendengarkan lagu ini di acara-acara kegiatan NU, ini menjadi penguat kita sebagai aparat keamanan untuk setia menjaga negara indonesia dari gangguan apa pun,” kata Hengki.

Kombes Hengki Haryadi menjelaskan hal-hal seperti ini perlu diperkuat sebagai bentuk sinergitas antar ulama dan umara. “Hadirnya saya disini selain bentuk silaturrahmi, juga sebagai pembuktian kepolisian akan terus bersinergi dengan ulama,” jelas Hengki.

Selanjutnya Kombes Hengki mengatakan sejak pandemi merebak di Indonesia, kontruksi ekonomi tidak bergerak, jika tidak bergerak akan banyak pegawai yang menganggur karena diberhentikan, dan akhirnya karena kebutuhan ekonomi, pencurian semakin merajalela di mana-mana.

“Saya mengajak ulama dan para hadirin di sini untuk bersama membangkitkan perkonomian dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Jualan melalui aplikasi atau online menjadi hal yang ideal untuk memulihkan itu semua,” kata Hengki.

Lalu Kombes Hengki menambahkan bersama tim satgas covid dia akan selalu mengajak masyarakat untuk tidak abai dengan protokol kesehatan. Negara India bisa kita jadikan contoh bersama. Negara ini melonjak tinggi terpapar covid karena mereka berkumpul dalam acara festival kumbh. Festival yang berisi jutaan orang dan mandi bersama-sama di sungai Gangga, situs suci umat Hindu.

“Kejadian tersebut adalah pelajaran mahal yang harus kita hindari dan waspadai. Agar negara kita Indonesia cepat pulih dan normal seperti biasa,” imbuh Hengki.

(Farhan Maksudi/yd)