KOTA BATU, LimaDetik.Com – Kepedulian Mahasiswa PMM UMM Kelompok 8 Gelombang 3 yang dibimbing oleh Ibu Nawang Sulistyani M.Pd terhadap Desa Gunungsari tak hanya sekedar dalam bidang ekonomi dan keagamaan, akan tetapi juga terhadap bidang sosial kesehatan dan bidang lingkungan. Kemajuan suatu desa tidak lepas dari berbagai penyelenggaraan yang diadakan di desa.
Salah satu penyelenggaraan yang diadakan adalah Penyelenggaraan PMM (Pengabdian dari Masyarakat oleh Mahasiswa). Penyelenggaraan ini bertujuan sebagai bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat selama kurang lebih 30 hari. Berbagai kegiatan yang dilakukan bermacam-macam.
“Untuk Mahasiswa PMM UMM Kelompok 8 Gelombang 3 kegiatan PMM tidak hanya sekedar menggugurkan tugas sebagai mahasiswa saja, didasari oleh jurusan yang berbeda-beda membuat kami aktif dalam segala bidang. Diantara bidang yang menjadi sasaran kami adalah bidang sosial, bidang kesehatan dan bidang Lingkungan” kata Imam Muhammad Nurdin, salah satu peserta PMM UMM, Minggu (2/5/2021).
Menurut Imam, hidup dalam masyarakat desa yang memiliki kerukunan dan kondisi sosial yang berbeda dengan wilayah perkotaan merupakan hal yang menakjubkan bagi peserta PMM UMM. Keinginan untuk bergerak dalam bidang sosial, bidang kesehatan dan bidang lingkungan, kami kira perlu untuk dilakukan sebagai wujud kepedulian nyata dari implementasi jargon kampus UMM yaitu Muhammadiyah Untuk Bangsa.

Ketika sampai di desa beberapa hal yang dilakukan ialah bergerak di bidang sosial seperti pembagian sarung tangan untuk petani petik mawar, pembagian masker, pembagian takjil dan pembagian bantuan sosial. Kepedulian sosial ini memiliki alasan. Contoh sarung tangan, hampir sebagian besar mata pencaharian penduduk local Desa Gunungsari adalah petani mawar.
“Dan ketika sedang melaksanakan program kerja membantu pengelolaan mawar, sangat terlihat bahwa dalam pemetikan mawar serta pemotongan mawar, para petani menggunakan sarung tangan sebagai alat pelindung tangan mereka dari duri mawar yang cukup tajam. Sehingga mahasiswa PMM Kelompok 8 Gelombang 3 berinisiatif membagikan sarung tangan kepada para petani petik mawar” terangnya.
Tak hanya itu, lanjut Imam menjelaskan, banyak juga dari para pekerja desa yang bekerja di era pandemi namun tidak memakai masker, akhirnya mahasiswa PMM Kelompok 8 Gelombang 3 berinisiatif membagikan masker sebagai wujud kepedulian di bidang sosial dan kesehatan para penduduk.

Dalam bidang kesehatan, mahasiswa PMM Kelompok 8 Gelombang 3 berinisiatif ikut berperan aktif dalam kegiatan posyandu bersama Ibu-Ibu PKK Di Desa Gunungsari. Dalam bidang lingkungan, mahasiswa aktif berperan menjaga kebersihan di lingkungan Desa Gunungsari. Untuk kegiatan yang menjadi program kerja adalah membersihkan tpq di Dusun Pagar Gunung di Desa Gunungsari.
“TPQ ini dipilih karena dirasa ada pembenahan yang harus dilakukan di TPQ Ini. TPQ ini memiliki murid yang sangat bersemanagat dalam belajar al-Quran, akan tetapi setelah melihat kondisi setiap ruangan, ada beberapa kotoran berupa debu dan sampah yang menyelimuti setiap sudut ruangan, sehingga muncul inisiatif dari krodinator kelompok 8 untuk ikut serta membersihkan TPQ sebagai wujud peduli terhadap Lingkungan, beberapa bidang yang menjadi sasaran sebagian telah dilaksanakan dan mendapat respon positif dari penduduk” ungkapnya.
Untuk bidang lingkungan, sambung Imam, kepala mengajar TPQ Menyambut inisiatif dari kelompok 8 dengan sambutan yang baik dan mempersilahkan bagi mahasiswa untuk dapat melaksanakan kegiatan yang ingin dilakukan yakni membersihkan TPQ.
Sementara, Bapak Ikhlas selaku kepala pengajar TPQ Al-Ikhlas, menyampaikan bahwa dia memberikan waktu dan kesempatan bagi mahasiswa peserta PMM UMM untuk ikut serta bersih bersih di TPQ.
“Ya saya mempersilahkan bagi mahasiswa untuk bisa mengadakan prokernya termasuk membersihkan TPQ, karena dengan kondisi yang bersih juga menciptakan pembelajaran yang lebih nyaman” kata Bapak Ikhlas.

Selain itu, untuk bidang sosial juga mendapat respon yang baik, beberapa petani yang dibagikan masker juga senang dengan kegiatan pembagian sarung tangan. Ketika dibagikan salah satu pengelola mawar yakni Bapak Slamet menyampaikan bahwa kegiatan tersebut sangat bermafaat bagi masyarakat terlebih para masyarakat.
“Ya, kegiatan ini cukup bermanfaat bagi para petani, dan kami menyambut dengan sangat antusias ketika adik-adik mahasiswa membagikan sarung tangan, karena sarung tangan ini sangat bermanfaat untuk kegiatan sehari-hari ketika mengelola, menanam, memanen, memetik, dan memotong tangkai mawar yang berduri” ujar Bapak Slamet selaku petani Bunga Mawar.
Kegiatan-kegiatan ini diharapkan dapat terus dilakukan oleh mahasiswa agar bisa merasakan kondisi pedesaan yang menjadi salah satu kondisi nyata yang akan dihadapi oleh beberapa mahasiswa yang nantinya telah lulus kemudian bekerja.
“Kegiatan kegiatan berupa kepedulian ini dilakukan sebagai wujud kepedulian nyata dari implementasi jargon kampus UMM yaitu Muhammadiyah Untuk Bangsa. Muhamamdiyah tidak hanya peduli dalam sektor keagamaan, akan tetapi sektor lainnya yang mencakup seluruh bidang yang ada dalam masyarakat” tukas Imam menimpali percakapannya dengan media.
(YD/PMM UMM)