Kesalahan-Kesalahan Dalam Penyusunan Anggaran

Kesalahan-Kesalahan Dalam Penyusunan Anggaran
FOTO: Ilustrasi

Penulis:
Andra Afifatuz Nasiba (2018-120)
Jihan (2018-144)
Sifia Maulidia Kilwarany (2018-151)

Dalam organisasi khususnya organisasi yang berorientasi pada sangat wajar untuk melakukan penyusunan anggaran. Anggaran merupakan taksiran mengenai penerimaan dan pengeluaran kas yang diharapkan pada periode mendatang, sederhananya anggaran merupakan perencanaan yang memproyeksikan rencana biaya yang akan dibayarkan serta pendapatan yang akan diperoleh perusahaan pada masa yang akan datang. Manfaat penyusunan anggaran sendiri untuk perusahaan adalah untuk membuat keputusan yang akan meningkatkan kinerja sebelum komitmen dibuat, yang kedua adalah untuk mengkoordinasi setiap pusat pertanggungjawaban agar tidak terdapat inkonsistensi, sebagai penetapan pertanggungjawaban bagi setiap pusat pertanggungjawaban, dan sebagai tolak ukur guna membandingkan kinerja yang sesungguhnya dengan apa yang telah direncanakan atau dengan kata lain mengevaluasi kinerja perusahaan.

Melihat dari manfaat penyusunan anggaran bisa dikatakan bahwa penyusunan anggaran sangat penting untuk perusahaan, hal ini karena penyusunan anggaran akan mempermudah manajemen perusahaan melakukan pengendalian serta mempermudah pengambilan keputusan yang tepat sesuai kondisi perusahaan, kesalahan dalam menyusun anggaran akan mengakibatkan perusahaan kesulitan dalam membuat keputusan atau kebijakan dan kesulitan dalam mengevaluasi kinerja perusahaan, maka dari itu sangat penting untuk mengidentifikasi kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam penyusunan anggaran agar penyusun anggaran dapat menghindari hal-hal tersebut.

Kesalahan-kesalahan dalam menyusun anggaran :

1. Estinasi yang terlalu tinggi
Banyak penyusun anggaran yang mengestimasikan anggaran terlalu tinggi baik itu untuk pengeluaran atau bahkan penerimaan/pemasukan. Estimasi pengeluaran yang terlalu tinggi mengakibatkan perusahaan tidak bisa mengambil kebijakan yang tepat karena kinerja perusahaan tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya,hal ini karena jika realisasi pengeluaran lebih kecil daripada anggaran pengeluaran maka perusahaan akan menilai kinerja perusahaan efektif dan tidak melakukan evaluasi lebih lanjut. Estimasi pemasukan atau penerimaan yang terlalu tinggi juga akan menyulitkan perusahaan, hal ini karena jika kemampuan perusahaan menghasilkan pendapatan tidak sebanding dengan yang dianggarkan maka kinerja perusahaan akan dinilai buruk, khususnya dimata investor.

2. Mengestimasi anggaran biaya terlalu rendah
Dalam operasional perusahaan terkadang membutuhkan modal dari kreditur. Janganbhanya karena ingin mendapat pehatian dari kreditur, maka perusahaan membuat estimasi pengeluaran yang terlalu rendah, apabila pengeluaran untuk membuat suatu produk dikurangi maka produk yang dihasilkan tidak akan bisa bersaing di pasar, selain itu anggaran merupakan komitmen dari pusat pertanggungjawaban, jika anggaran yang disusun lebih rendah dari realisasi maka akan menyebabkan kinerja perusahaan dinilai jelek.

3. Berpaku pada data historis
Data historis perusahaan memng penting, namun indikator yng penting dalam penyusunan anggaran adalah tren market dan juga kodisi terbaru, terlalu terpaku pada data-data di masa lalu menyebabkan perusahaan gagal beradaptasi yang akhirnya akan menimbulkan kesalahan estimasi dan membuat anggaran menjadi tidak akurat.

Dalam menyusun anggaran sangat penting untuk menyusun angka-angka serealistis mungkin sehingga perusahaan dapat menunjukkan kinerja yang sesungguhnya serta memperhatikan kondisi terbaru yang ada disekitar, contohnya adalah kondisi pandemi corona seperti saat ini, tentunya dengan kondisi pandemi menyebabkan perubahan pada tren market dan tentunya akan berdampak khususnya pada penjualan. Maka dari itu penyusun anggaran harus memastikan dengan cermat hal-hal yang memungkinkan terjadinya perubahan pada anggaran dan realisasinya agar perusahaan tidak melakukan kesalahan estimasi yang merugikan perusahaan.

Exit mobile version