PROBOLINGGO, Limadetik.com – Dalam masa pandemi covid-19 tentunya telah memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap segala sektor dalam masyarakat, salah satunya ialah perekonomian, Sabtu (4/9/2021).
Penurunan ekonomi yang tengah dialami masyarakat sejak awal pandemi tahun 2020 mendorong masyarakat ataupun pelaku usaha untuk memutar otak agar tetap dapat bertahan dalam kondisi saat ini. Salah satunya juga terjadi di Kelurahan Curahgrinting, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo.
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Back To Village 3 yang dilaksanakan oleh Universitas Jember memberi wadah kepada mahasiswa untuk menerapkan dan membantu masyarakat ataupun pelaku usaha melalui program Pemberdayaan Wirausaha yang terdampak Covid-19. Salah satunya ialah Sarah Nabilah, mahasiswa KKN BTV 3 UNEJ bimbingan Samuel Saut Martua Samosir, S.H., M.H.
Kepada media ini Sarah mengatakan, dalam Minggu pertama, ia melakukan identifikasi terhadap usaha dari pelaku usaha mengenai produk ataupun penjualannya. Dimana telah ditemukan beberapa hal yang akan menjadi fokus sebagai program kerja.
“Dalam mengidentifikasi usaha dari sasaran, telah ditemukan bahwa penjualan menjadi berkurang sehingga terjadinya penurunan ekonomi dikarenakan tutupnya sekolah – sekolah akibat anjuran untuk pembelajaran jarak jauh atau dirumah saja. Maka dari itu melihat hal tersebut, Sarah ingin mengembangkan potensi pemasaran produk wali sasaran guna meningkatkan perekonomian yang tengah menurun.” ujar Sarah, pada hari Jum’at (13/08/2021) lalu.
Selain itu, Sarah juga melakukan pendampingan terhadap pembuatan produk guna mengetahui kondisi dan situasi selama proses pembuatan yang dilakukan pada Minggu kedua. Selama ini penjualan pelaku usaha hanya dilakukan secara offline dengan rutin menitipkan produknya kepada pedagang sayur setiap paginya serta dengan membuka lapak warung guna menggantikan kegiatan berjualan di kantin- kantin sekolah.
Melihat peluang untuk mengembangkan pemasaran terutama dizaman 4.0, Sarah melakukan inovasi terhadap atribut produk ataupun usaha sebagai pengembang pemasaran produk pelaku usaha.
“Melihat produk yang telah berjalan selama ini, dirasa butuh pengembangan pemasaran dengan harga yang cukup untuk usaha rumah tangga seperti logo. Logo menjadi peran penting dalam branding sebuah produk ataupun usaha yang telah digeluti oleh pelaku usaha. Karena dengan logo akan memberikan pembeda terhadap produk pesaing”
“Jika konsumen terkadang lupa dengan merek dari produk pelaku usaha, maka dengan bantuan adanya logo memberikan kemudahan bagi konsumen untuk mengenali produknya tanpa harus mengingat merek produk.” tutur Sarah, pada hari Selasa (24/08/2021).
Inovasi produk merupakan salah satu program kerja yang dilakukan pada minggu ketiga. Dengan membuat produk menjadi lebih menarik mengharapkan akan dapat menarik perhatian konsumen serta membangun jiwa kompetitif bagi pelaku usaha dizaman 4.0 serta dapat bertahan dimasa pandemi.
Tak hanya itu, pemasaran juga dilakukan melalui media sosial yang tidak asing lagi didengar oleh masyarakat. “Hal ini dilakukan sekaligus memberikan pengetahuan kepada pelaku usaha dalam mengoperasikan media sosial dengan baik” tukas Sarah.