Penulis : Muhammad Ari Ramdhani
Fakultas/Jurusan : Pertanian-Peternakan/Agroteknologi
Universitas Muhammadiyah Malang
Limadetik.com – Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), mengadakan kegiatan sosialisasi mengenai tanaman obat keluargadan pembuatan permen jahe kepada anak- anak di Desa Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, kegiatan yang diadakan pada tanggal 14-16 Juni 2021 ini memiliki tema “Sosialisasi Tanaman Obat Keluarga dan Pembuatan Permen Jahe Bersama Anak-Anak”.
Tujuan kegiatan sosialisasi ini adalah untuk melestarikan pengetahuan mengenai tanaman obat keluarga, serta memperkenalkan cemilan sehat yaitu permen jahe terutama kepada anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. Acara dibuka langsung oleh Kepala Desa Selorejo dan dihadiri oleh seluruh anak-anak di Desa Selorejo.
Masyarakat Indonesia secara turun-temurun telah mewariskan kebiasaan menggunakan tanaman obat untuk mengobati berbagai penyakit. Kebiasaan
menanam tanaman obat dirumah seperti membudidayakan tanaman obat keluarga (Toga) sudah banyak dilakukan oleh masyarakat sejak dulu. Namun
kebiasaan tersebut mulai tergerus seiring dengan perkembangan zaman. Banyak masyarakat yang mulai melupakan kebiasaan positif tersebut.
Mahasiswa merupakan agent of change yang diharapkan dapat berkontribusi dalam membantu memecahkan permasalahan yang terjadi di masyarakat. Oleh
sebab itu, mahasiswa kelompok 27 PMM-UMM melihat kondisi ini sebagai tanggung jawab dan pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, untuk
meningkatkan kembali kebiasaan budidaya Toga di tengah masyarakat.
Ditambah dengan kondisi pandemi Covid-19, kita dituntut untuk dapat menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit. Tanaman toga menjadi solusi dimana masyarakat dapat meningkatkan daya tahan tubuhnya dengan memanfaatkan toga.
Toga adalah tanaman yang biasa ditanam dan dibudidayakan di lahan kecil seperti pekarangan rumah dan mempunyai manfaat dan khasiat tertentu
terhadap pengobatan.Toga juga menjadi salah satu langkah preventif yang dapat dilakukan masyarakat untuk meningkatkan kesehatan secara mandiri. Indonesia memiliki potensi sumber daya tanaman obat yang tinggi.
Sebagaimana Keputusan Menteri Pertanian No.511/Kpts/PD/310/9/2006, yang telah menklasifikasikan sebanyak 66 jenis tanaman obat di Indonesia, seperti kunyit, temulawak, kencur, jahe, lengkuas, kumis kucing, lidah buaya dan masih banyak lagi. Berbagai jenis tanaman tersebut dapat diperoleh dengan mudah, dan dapat tumbuh subur di tanah Indonesia.
Selain itu tanaman Toga juga tidak menimbulkan efek saping seperti obat-obatan kimia, sehingga aman untuk dikonsumsi secara terus-menerus atau dalam jangka panjang. Selain kegiatan sosialisasi tanaman Toga, mahasiswa kelompok 27 PMM-UMM juga mengajak sekaligus mengajarkan anak-anak untuk membuat permen jahe sebagai cemilan sehat.
Jahe memang diketahui mengandung zat aktif yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Namun rasa jahe yang cenderung pedas menjadikannya kurang disukai oleh anak-anak, dimana anak-anak akan lebih tertarik untuk mengkonsumsi cemilan manis.
Mahasiswa memanfaatkan celah tersebut untuk mengajak anak-anak menjaga daya tahan tubuh dengan cara yang mereka sukai yaitu dengan permen jahe.
Selain karena kesukaan anak-anak terhadap cemilan manis, proses pembuatan permen jahe cukup sederhana dan mudah untuk dilakukan oleh anak-anak.
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan permen jahe juga mudah didapatkan di desa. Mahasiswa juga mengingatkan bahwa jika ingin
membuatnya dirumah harus diawasi oleh orang tua atau orang dewasa yang ada dirumah. Antusiasme yang tinggi dari anak-anak Desa Selorejo menunjukkan keberhasilan kegiatan ini.
Mahasiswa kelompok 27 PMM-UMM mengharapkan, dengan kegiatan ini dapat menumbuhkan kembali minat masyarakat terutama bagi anak-anak untuk melestarikan tanaman obat keluarga sebagai alternatif pengobatan mandiri dan berbiaya murah, serta menjadi awal bagi anak-anak untuk membiasakan mengkonsumsi cemilan sehat.