Opini  

Menilik Pesan Romantis Bung Karno Untuk Anak Muda yang Suka Ngopi

Menilik Pesan Romantis Bung Karno Untuk Anak Muda yang Suka Ngopi
FOTO: Ahmad Syarifuddin

OLEH: Ahmad Syarifuddin
Mahasiswa Universitas Wiraraja Madura

Dalam berdialektika, adu gagasan dan adu argumentasi sebagai upaya melatih nalar berfikir, nampaknya menjadi ajang melancarkan aktivitas produktif yaitu diskusi. Diskusi harus terus dipupuk dan dilestarikan, utamanya sebagai upaya peningkatan kualitas diri dalam hal beretorika secara baik.

Pemahaman mengenai makna diskusi, merupakan suatu perundingan atau pertukaran pemikiran untuk memperoleh pemahaman mengenai penyebab suatu masalah dan solusi penyelesaiannya. Kata diskusi berasal dari bahasa latin yaitu discutio atau discusum yang berarti bertukar pikiran. Adapun diskusi dalam bahasa inggris yaitu discussion yang berarti perundingan atau perbincangan. (Wikipedia).

Memulai diskusi nampaknya bukan menjadi sesuatu yang harus diperdebatkan lagi, perihal waktu dan tempat, asalkan tidak mengganggu atau sedang menjalankan aktivitas penting lainnya. Bahkan berlaku saat sedang nongkrong bareng kawan-kawan di tempat ngopi atau warung kopi, perlu di ekplorasikan budaya-budaya yang bernuansa diskusi.

Budaya diskusi nampaknya sudah mulai terkikis dengan beberapa indikator yang menjadi penyebabnya. Adanya gadged misalnya, sebuah teknologi dengan segala fitur dan kecanggihannya yang hari ini digunakan lebih dari sekedar melakukan panggilan dan menerima panggilan atau mengirim pesan dan menerima pesan. Telah banyak di gunakan anak muda secara tidak teratur, bahkan banyak yang menyalahgunakan penggunaannya. Entah hanya sekedar scroll ke atas ke bawah dan ke kanan ke kiri atau bahkan miringkan gadged sembari urak urakan sana sini.

Maka jangan salahkan apabila ruang akselerasi peningkatan kualitas diri mengalami degradasi. Sehingga masalah tersebut menjadi penyebab terhambatnya aktivitas-aktivitas produktif yang bisa dilakukan anak muda, dalam hal ini diskusi.

Hal-hal yang kurang produktif tersebut banyak dijumpai tak jarang biasanya di warung kopi atau yang tak asing di kenal dengan sebutan kafe, yang dalam bahasa prancis adalah cafe, secara harfiah adalah minuman kopi, adalah tempat yang memang selalu ramai dengan anak muda. Sangat disayangkan apabila degradasi nilai-nilai positif yang ada pada budaya diskusi terus tergerus akibat disfungsi kecanggihan teknologi.

Coba telaah kembali apa yang telah disampaikan oleh Ir. Soekarno bapak presiden pertama, sang proklamator terbaik di negeri ini, “Saya lebih senang pemuda yang merokok dan minum kopi sambil diskusi tentang bangsa ini, dari pada kutu buku yang hanya memikirkan diri sendiri”. Ungkapan sangat mendalam itu memaknai akan adanya penggilan untuk sebuah peradaban kepada anak-anak muda sebagai garda terkokoh dan terdepan di bangsa ini.

Perlu di akui bersama, bahwa diskusi juga menjadi salah satu alasan kuat dibalik terselenggaranya proklamasi kemerdekaan negara ini. Maka wajib hukumnya sebagai anak muda, bertanggung jawab atas beban sejarah yang diberikan oleh para pejuang bangsa terdahulu, yakni mengisi kemerdekaan bangsa ini dengan agenda-agenda yang memuat formula esensial sebagai orientasi terhadap kebermanfaatan umat dan bangsa.

Jika diskusi menjadi alasan kuat terselenggaranya proklamasi kemerdekaan bangsa ini. maka sangat logis, diskusi menjadi alasan kuat untuk mengisi kemerdekaan bangsa ini.