Oleh : Erik Dwi Oktavian
NIM : 220404020008
Prodi: Akuntansi
Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
________________________________
Pengantar
Multikultural adalah berbagai macam perbedaan yang diharapkan bisa mempersatukan banyak perbedaan seperti suku, budaya, ras, dan masih banyak lagi. Multikultural bagi para remaja saat ini sangat beragam yang timbul karena adanya perkembangan di era globalisasi.
Pendahuluan
Dalam sebuah kehidupan, hewan, tumbuhan dan manusia bahkan benda matipun memiliki masa. Pada setiap masa memiliki suatu yang dinamakan perubahan atau evolusi. Seperti halnya kehidupan ada patah, tumbuh, hilang, itu berganti setiap kehidupan yang pastinya ada kematian. Pada era digital terdapat sesuatu dengan instan, lebih cepat dan lebih baik. Banyak pekerjaan yang sebelumnya di lakukansecara manual sekarang menjadi instan karena sudah ada alat yang berfungsi untuk melakukan hal tersebut, seperti mengirim pesan, sekarang ada telefon genggam yang dapat mengirim pesan tanpa harus ke kantor pos, dan untuk membuat suatu arsitektur suatu gedung sudah tidak lagi memakai alat manual seperti penggaris, pensil dan juga pengapus, karena sekarang semua itu dapat di kerjakan di dalam komputer sebagaimana akses editing lebih lengkap dan lebih bagus.
Dengan adanya teknologi, kegelisahan manusia dalam kehidupan menjadi berkurang karena teknologi menawarkan beberapa upaya seperti mengurangi kesulitan, memudahkan manusia dalam mencari ilmu pengetahuan, pekerjaan, memendekkan cara kerja yang lebih efektif dan efisien, dan lain sebagainya . Disini setiap perkembangan memiliki plus dan minus, sebagaimana di era digital ini menjadikan setiap orang kurang dalam gerak mulai dari gerakan tubuh, gerakan bersosialisasi dan lain sebagainya.
Permasalahan
A. Pendidikan Multikultur di Indonesia
Pendidikan mengacu pada proses pengembangan sikap dan perilaku individu atau kelompok yang tumbuh melalui pendidikan, pelatihan, proses, dan metode. Indonesia adalah salah satu negara multikultural terbesar di dunia, dan kebenaran pernyataan ini dapat disimpulkan dari kondisi sosial budaya dan geografisnya yang luas dan beragam. Seperti dengan langkah yang baik, cara yang tepat dan pendidikan yang tepat, relatif, rasional juga menjanjikan, dapat membangun negara kita sebagai model pendidikan multikultural. Pendidikan multikultural menawarkan alternatif melalui penerapan strategi dan konsep pendidikan yang didasarkan pada pemanfaatan keragaman yang ada di masyarakat seperti keragaman suku, budaya, bahasa, agama, status sosial, jenis kelamin, keterampilan, usia.
Oleh karena itu, semboyan Indonesia adalah «Bhineka Tunggal Ika», yang berarti berbeda tetapi tetap satu, untuk menggambarkan realitas Indonesia. Artinya walaupun Indonesia memiliki banyak suku, bahasa, agama, dan lain sebagainya, namun tetap satu, yang demikian itu jugamultikultural tercerminkan dalam Bhineka Tunggal Ika . Bangsa Indonesia dengan luas wilayah yang sangat besar terdiri dari ribuan suku, bahasa, agama, tradisi dan budaya yang saling berinteraksi dan bercampur membentuk masyarakat multi etnis. Dalam konteks ini, ada kesadaran dan toleransi di antara suku bangsa yang menunjukkan bahwa gotong royong dan agama diciptakan untuk membentuk kehidupan yang rukun, tentram, nyaman dan berkerakyatan.
Multikulturalisme adalah sebuah gagasan yang ditujukan untuk mengelola keragaman berdasarkan prinsip kesetaraan dan pengakuan atas tujuan bersama. Multikulturalise fokus terhadap kesadaran atau penafsiran mengenai kehidupan yang beragam dari perbedaan budaya antara individu dan kelompok. Sebagai negara multikultural terbesar, Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang kaya. Perseteruan multikultural yang masih sering terjadi hingga saat ini merupakan tanda bahwa pendidikan multikultural masih perlu mendapat perhatian di Indonesia.
Padahal pendidikan multikultural dapat membuahkan hasil dari peningkatan kinerja yang dibantu oleh sirkulasi kualitas layanan pendidikan yang adil dan pendidikan multikultural yang luas. Kericuhan yang terjadi di masyarakat Indonesia dikarenakan oleh dua faktor yaitu kesombongan mengklaim kebenaran dan doktrin jihad, yang maknanya tidak tepat. Hal tersebut sebenarnya dapat diatasi dengan adanya pendidikan toleransi dan dialog antar agama, yang digalakkan oleh lembaga agama. Di Indonesia ini memiliki konteks dalam menemukan wacana multikulturalisme yang menjadi sebuah konflik di Indonesia ini dan dalam persoalan ini juga mereka dapat menjawab bahwa tantanan serta perubahan zaman termasuk ideologi yang mengakomodasi bahwa perbedaan-perbedaan dalam suku bangsa itu ada.
Pendidikan agama juga selalu diuduh untuk paling bertanggung jawab terhadap terjadinya konflik yang banyak terjadi sebagai akumulasi perbedaan yang cukup tajam di Indonesia. Dengan demikian diperlukan pemahaman yang kompherensif dan integral terhadap subtansi materi pendidikan agama serta cara pembelajaran yang efektif agar tercapai tujuan pendidikan yang bernuansa multicultural. Guru adalah sesorang yang terpenting menciptkan generasi bangsa yang berkualitas dan menegakkan perilaku yang baik juga untuk membuat peserta didik semakin taat akan peraturan . Tujuan pendidikan multikultural adalah untuk mendekatkan peserta didik atau masyarakat memperoleh keterampilan kognitif, emosional dan psikomotorik yang berkaitan dengan budaya, bahasa dan keragaman.
B. Pendidikan Multikultural di Era Digital
Pada Global Education, penggunaan akibat pesatnya perkembangan era digital berdampak positif pada penggunaan yang lebih maju dan perkembangan sistem pembelajaran, selain itu juga berdampak negatif pada Global. Dalam pendidikan ketika tidak mampu menjawab tantangan yang terjadi pada saat ini, dampak buruk yang bisa kita lihat sekarang adalah generasi muda yaitu anak yang masih sekolah. Hal ini menyebabkan jenis masalah yang berbeda dalam pendidikan global dan menyebabkan keterlambatan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Berbagai masalah yang disebabkan oleh kesalahpahaman konsep pendidikan multikultural, baik generasi muda maupun subjek berubah, untuk mencari solusi terbaik untuk meminimalkan dampak buruk tersebut.
Pendidikan Multikultural merupakan nilai utama yang harus dimiliki setiap orang, untuk meningkatkan kesadaran akan bumi atau alam semesta, dan identitas nasional untuk menjadi bangsa Indonesia berperan aktif.
C. Era Digital dan Tantangan Baru Pendidikan Multikultural
Semakin berjalannya waktu semakin berkembang pula teknologi di permukaan bumi ini, setelah melalui banyak hal yang menyebabkan perkembangan teknologi tersebut seperti dampak dari hasil pemikiran manusia yang mana manusia atau makhluk hidup selalu berefolusi seiring berjalannya waktu sehingga ada istilah perkembangan di setiap zaman. Mulai dari zaman Archaeikum yang mana zaman ini adalah zaman tertua yang sudah ada pada dua ribu lima ratus juta tahun yang lalu. Pada zaman ini bumi masih dalam kondisi kulit bumi yang masih sangat panas. Kemudian zaman Paleozoikum zaman ini berada pada saat temperature bumi yang mulai mendingin dan oksigen mulai memenuhi bumi.
Selanjutnya ada zaman Mesozoikum yaitu zaman pertengahan dimana sipesies hewan dan manusia purba hidup, dan terakhir zaman Neozoikum zaman merupakan zaman kehidupan baru atau zaman modern seperti yang sedang dilalui pada saat ini. Dalam perjalan waktu perkembangan juga selalu berjalan hingga sekarang ini.
Dari sini dapat dilihat bagaimana berkembangnya dunia ini dengan melihat atau membacanya di dalam buku atau cerita sejarah, sangat banyak yang berubah dan berkembang. Sedangkan zaman sekarang kita telah di mudahkan dengan sesuatu yang serba digital sehingga memudahkan segala hal, negatif nya pada saat ini di era digital ini ialah polusi udara yang tinggi, pemadatan jumlah penduduk sehingga terjadi kerusakan ekosistem alam dan kegiatan iteraksi sosial secara langsung yang kaku di sebabkan asik dengan hal yang berbau digital seperti hp, video game menyebabkan melemahnya interaksi sosial secara langsung pada saat ini seperti di kota-kota besar mereka hidup menjalankan kehidupan dengan kegiatan interaksi sosial yang sangat krisis, kita bisa lihat banyak orang-orang yang membangun pagar yang tinggi di sekeliling rumah nya sehingga orang sekitar sunkan dan memilih untuk tidak berkunjung.
Era digital juga menjadi sebuah tantangan dalam pendidikan multi kultural di karenakan setiap orang bebas melontarkan komentar bahkan ada komentar yang berbau rasis pada media sosial sehingga banyak orang yang merasa berani dengan beberapa maksud seperti ingin popular, viral dengan cara melakukan hal yang tidak sepantasnya, tindakan rasis sangat di tentang di negri ini dan terlebih lagi dalam agama islam . Walaupun sebelumnya pernah terjadinya konflik di daerah tertentu yang juga menjadikan tugas dalam pendidika multikulturan untuk memberikan pemahaman akan yang namanya indahnya bertoleransi ,akan tetapi pada saat ini mungkin tantangan pada pendidikan multikultural harus lebih intensif di sebab kan era digital yang berpotensi menjadikan rasis lebih mudah terjadi karena akses media sosial yang dapat di akses setiap orang.
Perekmbangan di era digital sangat pesat apalagi dalam hal sosial media, anak-anak saat ini lebih tau bagaimana mengoprasikan sosial media. Tetapi penggunaan sosial media juga memiliki dampak yang tidak baik, ketika tidak dapat mengontrol penggunaanya, bisa jadi malah menimbulkan hoax dan menyakiti perasaan orang lain. Dalam orang yang gagal dalam memahami multikultural dimana masih banyak orang yang rasisme dan radikal dalam sosial media. Dengan adanya konsep pendidikan berbasis multikultural yang bisa menjadi benteng pertahanan dalam menjaga kesatuan masyarakat yang beragam di era digital. Di Indonesia, pendidikan multikultular perlu ditanamkan dan ditumbuhkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Solusi
A. Mengembangkan pendidikan etika agar berperilaku yang baik, mengerti bineka tinggal ika walau terdapat banyak perbedaan an antara suku budaya agama pada dasar nya tetap saudara 1 bangsa, jika sudah ber etika baik bisa saling menghormati agar bisa hidup berdampingan, tanpa adanya konflik.
B. Benar2 mempelajari perkembangan mengambil sisi positif dan mencegah sisih negatif.
C. Benar2 mempelajari etika agar tidak melakukan hal2 negatif berpedoman pada agama dan pancasila untuk mengikuti kemajuan jaman supaya terhindar dari hal-hal negatif dan hal2yang tidak di inginkan.
Kesimpulan
Di Indonesia memiliki konteks dalam menemukan wacana multikulturalisme yang menjadi sebuah konflik dan dalam persoalan ini tantanan serta perubahan zaman termasuk ideologi yang mengakomodasi bahwa perbedaan-perbedaan dalam suku bangsa itu ada. Dengan adanya pendidikan multikultural dapat mengembangkan, meneguhkan jati diri, membangun konvergensi dan mampu membangun secara lebih kokoh, kualias toleransi, kesabaran dan kemauan untuk berbagi. Dengan sebuah pendidikan, dalam penanaman nilai dan norma dalam bermasyarakat dimana pendidikan adalah salah satu unsur terpenting yang dapat menjadikan generasi bangsa mampu mengemban tugas dalam menjaga keberadaan Indonesia di masa mendatang.