Berita  

Oknum Pejabat HMI Ikut Cawe-Cawe Konfercab Surabaya, Etis Kah?

Avatar of news.Limadetik
Oknum Pejabat HMI Ikut Cawe-Cawe Konfercab Surabaya, Etis Kah?

Oknum Pejabat HMI Ikut Cawe-Cawe Konfercab Surabaya, Etis Kah?

Oleh : Kader HMI Se-Surabaya
_______________________

OPINI – Konfercab Surabaya selalu melahirkan dinamika yang cukup alot. Kali ini nampak riskan bila dicermati, ada yang berbeda dari Konfercab-Konfercab Surabaya sebelumnya. Forum pengambilan keputusan tertinggi yang bertajuk “Merajut Persatuan Menuju HMI Surabaya Berkemajuan” yang dibuka pada awal April itu rupanya ditengarai ada intervensi dari oknum PAO PB HMI yang notabenenya juga merupakan asal Cabang yang bersangkutan.

Tentu ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip konstitusi HMI serta melanggar kode etik sebagai kepengurusan PB HMI.

Tidak hanya itu, Ketua Umum Badko Jawa Timur juga ikut andil dalam mengintervensi Konfercab Ke-XLIV yang berlangsung di Kantor Cabang HMI Surabaya jalan Pucang Anom. Keduanya merupakan kader yang berasal dari Koorkom yang sama dengan salah satu Kandidat. Tentu ini adalah fenomena yang cukup serius.

Konfercab yang sudah digelar sejak April lalu rupanya masih dengan sengaja dihambat oleh oknum-oknum tersebut. Cara-caranya sangat tidak mencerminkan sebagai kader HMI yang menjunjung kualitas Insan Cita.

Salah satunya adalah dengan memborgol Kantor HMI Cabang Surabaya, Memutus aliran listrik serta Mengutus rombongan liar (Romli) untuk sekadar merusuh dan mengacaukan forum. Disinyalir karena salah satu kandidat yang diusung kedua oknum pejabat HMI tersebut minim dukungan dari Komisariat-Komisariat se-Surabaya.

Menghalalkan segala cara untuk untuk melanggengkan kepentingannya, bahkan disinyalir beberapa komisariat disuguhi sebundel Rupiah untuk melancarkan nafsu kuasanya. Sungguh sangat ironi, jika Konfercab mulai digeser pada paradigma transaksional, dimana kepemimpinan Cabang Surabaya diukur dari seberapa banyak nominal yang ia janjikan.

Padahal semestinya Konfercab justru jadi ajang pertanggung jawaban dan perbaikan ke depan. Sungguh ini tidak boleh terjadi, dan menjadi tugas kita semua sebagai kader HMI Surabaya untuk lugas dan tegas menolak ditundukkan oleh hal yang sifatnya material. Sebagai wadah pengkaderan, HMI harus senantiasa steril dari yang namanya money politic. Para kandidat seharusnya manawarkan gagasan, menyaring ide-ide komisariat untuk kemudian bisa diterjemahkan dalam wujud pengaplikasian.

Terpilihnya Formatur pada tanggal 2 Juni 2023 yang notabenenya bukan kandidat endorsement para oknum pejabat diatas yakni PAO PB HMI dan Ketua Umum HMI Badko Jawa Timur justru semakin membuat oknum tersebut meradang tak karuan. Konfercab tandingan mulai digagas, iming-imingan berbagai macam ke komisariat mulai santer terdengar.

Cara-caranya semakin membabi buta, sengaja ingin membuat pusaran konflik berkepanjangan. Agar kemudian validasi pemberkasan bisa dimainkan di PB HMI atas relasi kuasa yang ia punya sebagai PAO PB HMI. Sebagai pejabat HMI yang diberi amanah untuk menjalankan roda organisasi dengan baik dan benar semestinya berlaku bijak dan adil dalam menyikapi fenomena yang ada di HMI.

Jika amanah yang diemban justru dijadikan sebagai alat intervensi untuk memuluskan intriknya ini benar-benar terjadi sungguh akan melukai martabat HMI Cabang Surabaya secara khusus dan akan jadi preseden buruk terhadap HMI. Kami kader HMI se-Surabaya akan mengawal ini sampai tuntas. Terimakasih!
_____________________________

Disclaimer: Seluruh isi dalam tulisan ini tanggung jawab penulis sepenuhnya