Partai Politik Tanpa Kemanusiaan

Avatar of news.Limadetik
Partai Politik Tanpa Kemanusiaan
FOTO: Situasi di luar stadion kanjuruhan pasca peristiwa

Oleh: Hendra Jaya
__________________________

Kanjuruhan menjadi saksi bisu atas tewasnya 190-an anak Aremania. Masyarakat tanpa salah tersebut terpaksa jadi korban gas air dari polisi. Kini tersisa pilu dan linangan air mata dari seluruh masyarakat Indonesia.

Akan tetapi, tragedi ini tidak menyisakan pilu bagi elit di negeri ini. Tengok saja di media masa, televisi dan tidak terkecuali media sosial, para elit di negeri ini tengah sibuk mendeklarasikan “ayamnya” untuk tarung di 2024 nanti. Dua partai dihari yang sama mendeklarasikan bakal calon presiden diatas duka yang menimpa masyarakat di Kanjuruhan.

Kita harus menyebut mereka apa? Tidak punya hati atau empati mereka telah mati? Atau mungkin bagi mereka kekuasaan paling penting, masa bodolah kemanusiaan.

Jika boleh berasumsi, saya sangat pesimis dengan politik di negeri kita. Saya rasa politik di negeri ini sudah tidak lagi bicara tentang solusi, melainkan bagaimana bisa berkoalisi untuk untuk memperkaya diri atau minimal kelompok dan partai.

Kalau Gus Dur pernah menyampaikan bahwa diatas segalanya ada kemanusiaan. Kini para politisi dengan gayanya, mengajarkan kita, bahwa diatas kemanusiaan ada kekuasaan. Akhirnya dalam situasi dan kondisi apapun, kekuasaan tetap nomor satu. Atau lebih parah, liat saja abis ini mereka akan menunggangi isu ini untuk kekuasaan dan elektabilitas mereka.

Jika seperti ini, maka politik dan pemerintahan tidak bisa lagi diharapkan. Apa kita harus membiarkan? Saya rasa TIDAK!
________________________________
Catatan: Seluruh isi artikel ini tanggung jawab penulis sepenuhnya