Penguatan Keaswajaan Da’iyah Muslimat NU

Avatar of news.Limadetik
Penguatan Keaswajaan Da’iyah Muslimat NU
FOTO: KH Misbahul Muir, saat menjadi pemateri Narasumber diacara pelatihan

LIMADETIK.COM, JAKARTA – Penguatan Keaswajaan Da’iyah di kalangan NU tiada henti menjadi prioritas pemikiran generasi penerus para pejuang NKRI. Dan menjadi salah satu topik yang banyak dibahas dalam pelatihan Kepemimpinan dan Palngisasi PC Muslimat NU Jakarta Utara yang berlangsung pada Hari Jumat (18/11/2022).

Terselenggaranya pelatihan tersebut, merupakan bukti kegigihan generasi NU khususnya Muslimat PW DKI Jakarta yang di ketuai oleh Hj. Hizbiyah Rochim, MA. yang merupakan putri titisan darah KH. Wahab Hasbullah, salah satu pakar yang membidani lahirnya NU ditahun 1926 yang dalam sambutanya mengajak untuk bersemangat merapatkan barisan, menggalang persatuan, mengakomodir membekali dan membuka wawasan untuk menguatkan militansi anggota yang bertujuan merawat generasi yang bimbang di persimpangan jalan.

Pada kesempatan ini hadir disesi pertama sebagai nara sumber Dr. KH. Muhammad Nur Hayid, ia menyampaikan materi tentang Tauhid dan implementasinya dalam kehidupan. “Bertauhid (bertuhan) adalah sebuan keharusan bagi setiap umat, itu karenanya, penting menanamkan Tauhid kepada generasi NU secara baik” kata narasumber yang juga anggota pengurus MUI itu.

Lain halnya dengan narasumber yang kedua KH. Misbahul Munir, yang menyampaikan materi tentang pengantar Ilmu dakwah kaitannya dengan Pemahaman Aswaja, pada isi ceramahnya disampaikan bahwa Nahdlatul ulama adalah organisasi Islam terbesar di Indonesia yang didirikan oleh para ulama pesantren pada 16 rajab 1344 H/ 31 januari 1926 M di Surabaya.

“Pendirinya adalah Hadratus Syaikh KH. Hasyim As’ari, KH. Abdul Wahab Hasbullah, KH. Bisyri Syansuri, KH. Nawawie Sidogiri, KH. Ridwan Abdullah, dan lain-lain, maka penting bagi kita generasi NU untuk terus meningkatkan dan menggalak dakwah sebagaimana ciri khas NU” demikian papar Ketua Umum Aswaja center Jakarta.

Menurut KH Misbahul Munir, Ormas Nahdlatul Ulama (NU) hingga kini eksis membentengi NKRI mempunyai tujuan, bahwa Nahdlatul Ulama adalah perkumpulan/ Jam’iyyah diniyyah islamiyyah ijtima’iyyah (Organisasi Sosial Keagamaan Islam) untuk menciptakan kemaslahatan masyarakat. Kemajuan bangsa, dan ketinggian harkat dan martabat manusia.

“Demikian juga bahwa Nahdlatul Ulama adalah menganut ajaran islam yang mengikuti faham Ahlussunnah wal Jamaah untuk terwujudnya tatanan masyarakat yang berkeadilan demi kemaslahatan, kesejahteraan umat dan demi terciptanya rahmat bagi semesta” demikian disampaikan oleh wakil ketua lembaga Dakwah PBNU itu.