Berita  

Silaturrahmi Akbar, Forum Silaturrahmi Tau Samawa-Malang Menguatkan Ukhuwah, Membangun Gerakan Untuk Sumbawa Berdaya dan Berbudaya

Avatar of news.Limadetik
Silaturrahmi Akbar, Forum Silaturrahmi Tau Samawa-Malang Menguatkan Ukhuwah, Membangun Gerakan Untuk Sumbawa Berdaya dan Berbudaya
Forum Silaturrahmi Tau Samawa-Malang

Silaturahmi Akbar Forum Silaturahmi Tau Samawa-Malang Menguatkan Ukhuwah, Membangun Gerakan Untuk Sumbawa Berdaya dan Berbudaya

LIMADETIK.COM, MALANG – Forum Silaturamhi Tau Samawa-Malang sukses menggelar agenda Halal Bihalal dan silaturahmi Akbar. Kegiatan ini di laksanakan di Rumah Baca Cerdas (RBC) Institute perumahan permata jingga Malang, pada hari Minggu (14/5/2023) lalu.

Pada acara tersebut di hadiri oleh Mahasiswa-Mahasiswi Sumbawa Malang, maupun Senior-senior yang sudah berkarir di Malang, salah satunya adalah Dr. Abdul Aziz SR selaku dosen Ilmu Politik Universitas Brawijaya yang sekaligus menjadi pembicara pada acara tersebut.

Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan beberapa point penting yang ditujukan kepada para Mahasiswa-Mahasiswi yang hadir pada acara tersebut. Point-point tersebut yaitu, Paradigma Filsafat barat dan timur, kunci kesuksesan Mahasiswa/i, dan Nilai kearifan lokal dan kekayaan Budaya masyarakat Sumbawa.

Pertama, Dr Abdul Aziz mengatakan, Paradigma filosofis Timur dan Barat telah membentuk cara kita berpikir tentang dunia selama berabad-abad. Menjelajahi filosofi ini dapat memberi kita wawasan berharga tentang keyakinan dan nilai kita sendiri, serta pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana berbagai budaya memandang dunia.

“Filsafat Timur dicirikan oleh penekanannya pada meditasi, kesadaran, dan keselarasan dengan alam. Ini biasanya menekankan keterkaitan semua hal dan mendorong individu untuk mengambil pendekatan holistik terhadap kehidupan. Di sisi lain, filsafat Barat lebih terfokus pada individualisme, logika, dan nalar, Ini berusaha untuk memahami dunia melalui analisis dan argumentasi daripada intuisi atau hubungan emosional” katanya.

Filosofi Timur dan Barat kata Dr Aziz, menawarkan perspektif yang kaya yang dapat membantu kita mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang diri kita dan tempat kita di dunia ini. Itulah mengapa dunia timur lebih maju dalam bidang teologi dan barat lebih pada ilmu pengetahuan dan rasionalitas yang bersifat materialisme.

“Dengan menjelajahi kedua tradisi ini bersama-sama, kita dapat memperoleh apresiasi atas persamaan dan perbedaannya sekaligus mendapatkan wawasan berharga tentang kehidupan kita sendiri dalam prosesnya” terang Dr Abdul Aziz.

Kedua,lanjut dia, mengatakan, kuci sukses bagi seorang mahasiswa/I ada tiga, yaitu sukses akademik, dan sukses organisasi. Pertama, sukses akademik yaitu dimana mahasiswa/i mampu aktif dalam ruang kelas dan mendapatkan nilai tinggi, IPK tinggi dan lulus tepat waktu. Seminimal mungkin sukses akademik bagi mahasiswa/i adalah lulus kuliah. Kedua adalah sukses organisasi, yaitu dimana mahasiswa/i aktif dalam organisasi, baik itu organisasi intra kampus seperti BEM, DPM, HMJ dan UKM, maupun organisasi ekstra kampus seperti HMI, IMM, PMII maupun Organisasi Kedaerahan.

“Dengan ikut organisasi dapat menambah ilmu pengetahuan yang tidak kita dapatkan dalam bangku kuliah, seperti kepemimpinan, manajemen organisasi, kesadaran dan kemampuan sosial. Beliau juga mengingatkan bahwa jangan sampai ada ketimpangan antara organisasi dan perkuliahan” tuturnya.

Selanjutnya ia juga menambahkan dengan nada bercanda, kunci yang terakhir adalah sukses asmara yang dimana iitu akan menjadi bumbu-bumbu pemanis dalam perjuangan, seperti kata pepatah “Di balik Pria yang Sukses ada Wanita Hebat di Belakangnya”.

Yang Ketiga, kata Dr Aziz, Kabupaten Sumbawa adalah salah satu daerah yang kaya akan buadaya yang sampai sekarang masih terus di berdayakan. Itu bisa menjadi salah satu modal dalam pembangunan Kabupaten Sumbawa khususnya dalam bidang ekonomi. Tentu hal itu harus terus diberdayakan terus menerus kepada generasi-generasi muda.

“Itu menjadi salah satu PR besar bagi Mahasiswa/i Sumbawa, khususnya bagi mahasiswa/i Sumbawa yang menempuh pendidikan di Malang. Sama halnya dengan perdebatan paradigma timur dan barat di atas, dengan kekayaan budaya kita, itu menjadi nilai luhur yang harus terus kita pegang dan kita lestarikan” ungkapnya.

Sehingga nillai-nilai luhur itu lanjut dia kembali, terus berkembang tanpa tergerus zaman. Dai menyampaikan ada beberapa nilai yang sangat bagus seperti, “adat Barenti Ko syara’, Syara’ barenti Ko Kitabullah” dan “Sai Ingat Dua Takut”. Kedua nilai tersebut menunjukan tingkat peradaban yang tinggi di masyarakat Sumbawa.

Dr. Abdul Aziz menambahkan, nilai-nilai itu sudah ada sejak puluhan hingga ratusan tahun yang lalu, yang berarti masyarakat Sumbawa sudah lama masuk dalam kategori peradaban yang tinggi.

“Bahkan salah satu putra Sumbawa yang terkenal karena tulisan dan kitab-kitabnya yang mashur adalah Kiyai H. Zainuddin Al-Tepali yang berasal dari desa Tepal yang berada di pegunungan tinggi Sumbawa yang mampu menempuh pendidikan sampai ke negeri Arab dan menjadi guru bagi ulama-ulama besar di negeri ini. Itu menjadi contoh kegigihan dan kerja keras masyarakat Sumbawa yang tidak perluh di pertanyakan lagi” paparnya.

Sementara itu, Ridhan, perwakilan Majasiswa Sumbawa menyampaikan, pihaknya berharap, apa yang disampaikan oleh Dr. Abdul Aziz SR di atas menjadi bumbu penyemangat bagi mahasiswa/i Sumbawa-Malang dalam menempuh pendidikan.

“Kami dari Forum Silaturahmi Tau Samawa-Malang berharap ke depannya mahasiswa/i Sumbawa-Malang dapat berkontribusi dalam pembangunan Sumbawa yang berdaya dan berbudaya. Kami (FKTS-M) mengajak teman-teman mahasiswa/i untuk meningkatkan soft skill melalui ruang-ruang diskusi. Baik dari dari segi kepemimpinan, manajerial, intelektual akademis, maupun soft skill lainnya yang dapat menunjang mahasiswa/i Sumbawa-Malang menjadi SDM yang unggul” katanya.