Turunnya Harga Pertamax dari 14.500 Menjadi 12.800, Apakah Akan Membawa Dampak Baik Bagi Masyarakat?

Avatar of news.Limadetik
Turunnya Harga Pertamax dari 14.500 Menjadi 12.800, Apakah Akan Membawa Dampak Baik Bagi Masyarakat?
SPBU

Oleh : Wahyu Irawan
Prodi : Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Malang
___________________________

ARTIKEL – Setelah mengalami kenaikan harga pada Bahan Bakar Minyak atau BMM pada awal bulan september 2022 hal ini terjadi karena lonjakan harga minyak dunia pasca perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina sehingga mempengaruhi harga minyak mentah dunia melejit naik yang semula kisaran 105 dollar AS per barrel naik menjadi 124,42 dollar AS dan ini bisa diprediksi akan terus naik bahkan bisa menembus 200 dollar AS per barrel.

Karena lonjakan harga minyak mentah dunia ini mau tidak mau semua perusahaan pengolahan bahan bakar minyak menyeimbangkan dengan ikut menaikkan harga BBM, telebih dahulu perusahaan Shell yang sudah menaikkan harga BBM sejak awal september 2022, diikuti juga oleh Pertamina mulai tanggal 3 September, BP-AKR menaikkan harga mulai tanggal 14 September dan yang terakhir Vivo mulai menaikkan harga BBM mulai tanggal 27 September 2022.

Pertamina sendiri menaikkan harga pada semua jenis BBM mulai dari Pertamax Turbo, Pertamax Dex, Pertamax, Dexlite CN 51, Pertalite, maupun Solar Subsidi. Hal ini dilakukan karena kenaikan harga minyak dunia yang terus meroket. Akan tetapi dalam menyikapi ini semua Pertamina terus mereview harga secara berkala dengan terus memperhatikan peredaran harga minyak mentah dunia, sehingga dalam hal ini akan berpengaruh untuk harga BBM non subsidi dalam hal ini bisa naik ataupun turun.

Selang beberapa bulan setelah kenaikan harga BBM pada awal september 2022, ada kabar baik yang terjadi pada awal tahun 2023 yakni dikabarkan harga minyak dunia mulai mengalami penurunan yang sangat signifikan hal ini dikarenakan dollar menguat setelah IMF memperingatkan bahwa 2023 akan terjadi kesulitan karena ekonomi-ekonomi utama mengalami aktivitas yang melemah.

Sehingga pada awal tahun 2023 harga minyak mentah dunia mengalami penurunan menjadi kisaran 85 Dollar AS per barrel, dari menurunnya harga minyak dunia ini sangat berpengaruh terhadap harga BBM didalam negeri terutama harga BBM non subsidi yaitu Pertamax mengalami penurunan yang semula dari harga 13.900 mengalami penurunan menjadi 12.800 hal ini akan berpengaruh pada perekonomian masyarakat setelah beberapa bulan harga BBM mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Dalam kenaikan BBM beberapa bulan terakhir masyarakat cukup merasakan dampaknya mulai dari kenaikan biaya transportasi umum, kebutuhan bahan pokok yang ikut naik, hingga hampir semua sektor ekonomi mengikuti mengalami kenaikan. Akan tetapi dalam hal ini yang mengalami kenaikan yang sangat signifikan berasal dari bahan pangan terutama. Maka dari itu dalam penurunan harga BBM non subsidi ini diharapkan membawa dampak yang baik dalam sektor ekonomi.

Pada awal tahun 2023, yakni tanggal 3/1 pemerintah telah resmi menurunkan harga BBM non subsidi pada Pertamax, Pertamax Dex, Pertama Turbo, Dexlite. Diharapkan dari penurunan BBM tersebut membawa dampak baik pada roda perekonomian masyarakat, dimulai ikut menurunnya harga barang kebutuhan bahan pokok, biaya moda transportasi umum, hingga kebutuhan lainnya diharapkan ikut menurun.

Walaupun banyak masyarakat berpendapat bahwasanya dampak dari penurunan harga BMM ini tidak terlalu berpengaruh terhadap semua kebutuhan ekonomi, oleh karena itu diharapkan pemerintah bisa menekan kenaikan semua kebutuhan. Dampak dari penurunan BBM ini diharapkan bisa membawa dampak positif bagi perekonomian masyarakat, serta dapat mengikis inflasi lebih rendah, hal ini dikarenakan BMM menjadi faktor terbesar dalam besarnya inflasi selain beras.

Dampak yang terjadi karena turunnnya Pertamax pada Pertamina juga mempengaruhi turunnya harga BBM pada stasiun pengisian bahan bakar lainnya seperti Shell, VIVO, dan BP-AKR yang dimana sebelum turunnya Pertamax harga yang dipatok setiap SPBU ini mencapai harga diatas Rp. 13.000 namun, setelah turunnya Pertamax harga BBM pada stasiun pengisian bahan bakar lainnya juga turun yang dimana dapat dibeli dikasaran harga Rp. 12.000 keatas. Berita ini menjadi angin segar bagi para konsumen yang biasanya menggunakan bahan bakar dengan RON 42 yang tentunya dengan harga yang turun dapat mearasakan bahan bakar dengan kualitas yang sudah cukup bagus.

Turunnya harga bahan bakar ini disinyalir akibat dari perang Rusia dan Ukraina yang mulai mereda yang menyebabkan harga bahan bakar mulai turun karena sudah dapat atau mudah didapatkan kembali. Ketika perang Rusia dan Ukraina harga bahan bakar minyak melambung tinggi yang diakibatkan kendala pada pengiriman bahan bakar tersebut.

Penulis: Wahyu IrawanEditor: Wahyu