Tutup Pelatihan Menjahit di Tamanan, Kepala UPT BLK Minta Peserta Mampu Menciptakan Usaha Sendiri

Avatar of news.Limadetik
Tutup Pelatihan Menjahit di Tamanan, Kepala UPT BLK Minta Peserta Mampu Menciptakan Usaha Sendiri
FOTO: Peserta pelatihan foto bareng Gus Syef dan Ketua BLK Bondowoso

Tutup Pelatihan Menjahit di Tamanan, Kepala UPT BLK Minta Peserta Mampu Menciptakan Usaha Sendiri

LIMADETIK.COM, BONDOWOSO – Pelatihan Keterampilan Menjahit, Mebeler dan Otomotif yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Bondowoso resmi di tutup.

Pelatihan yang digelar selama 10 hari yang terbagi di 13 titik berbeda se Kabupaten Bondowoso mendapat antusiasme peserta.

Penutupan kegiatan pelatihan tersebut, selain dihadiri oleh Kepala UPT BLK juga dihadiri oleh Anggota Komisi I DPRD Bondowoso, H. Syaiful Bahri Husnan di Desa Kalianyar, Kecamatan Tamanan, Rabu (22/3/2023).

Kepala UPT BLK Bondowoso, Eko Agus Wahyudi menuturkan bahwa tujuan dari pelatihan yakni untuk menambah kemampuan dari masyarakat yang ada di desa.

“Kegiatan ini sebagai upaya kita untuk memberikan kemampuan bagi para pemuda dan ibu-ibu agar mampu meningkatkan potensi yang ada di desa,” kata Eko pada Limadetik.com usai acara.Untuk tindak lanjutnya, dirinya menjelaskan bisa sinergikan dengan pihak desa, karena di desa sendiri ada program semacam pemberdayaan.

Ia menambahkan jika para peserta masih kurang paham, kita ada tahap lanjutan dengan pelatihan lanjutan. “Saya berpesan kepada peserta yang sudah mendapatkan ilmu dari kpelatihan ini mampu berkembang dan mampu menciptakan usaha sendiri, sehingga akan mampu memperbaiki ekonominya,” sambungnya.

Sementara menurut Anggota Komisi I DPRD Bondowoso, H. Syaiful Bahri Husnan, dirinya mengaku sangat senang dengan adanya pelatihan tersebut.

“Dalam sesi tanya jawab tadi, banyak masukan dari peserta yang mengusulkan mengikuti pelatihan lanjutan untuk menambah wawasan, ya kita dorong saja,” ungkap Gus Syef.

Selaku Komisi I yang juga sebagai mitra dari BLK, mendorong agar kegiatan-kegiatan seperti ini tidak hanya di pelatihan saja, akan tetapi bisa berlanjut untuk peningkatan ekonomi masyarakat.

“Tentunya kita akan dorong dari sisi legislatif untuk bisa mendapatkan peralatan-peralatan lanjutan kalau ada masyarakat yang serius, bisa secara personal usahanya ataupun kelompok,” kata Gus Syef lagi.

Salah satu peserta pelatihan, Sofiatul Hasanah mengaku sangat senang bisa ikut pelatihan tersebut.

“Kita cepat mudah paham, instrukturnya sabar dan telaten, banyak ilmu yang kita dapat disini,” ungkapnya.

Ibu muda ini berharap, pelatihan ini terus berkesinambungan agar ilmu terus berkembang.

“Semoga akan terus ada seperti ini sampai kita benar-benar mahir menjahit dan bisa menimbulkan lapangan kerja hingga ada tambahan ekonomi mas,” pungkasnya.