Kewarganegaraan Sebagai Peluang dan Tantangan Ekonomi di Era Globalisasi

Avatar of news.Limadetik
Kewarganegaraan Sebagai Peluang dan Tantangan Ekonomi di Era Globalisasi
FOTO: Khalisa Novita Dewi

Kewarganegaraan Sebagai Peluang dan Tantangan Ekonomi di Era Globalisasi

Oleh : Khalisa Novita Dewi
Prodi: Akuntansi
Fakultas: Ekonomi Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang

_____________________________

ARTIKEL – Kewarganegaraan memiliki peran penting dalam membentuk kondisi ekonomi suatu negara, apalagi di era globalisasi yang semakin terhubung dan saling ketergantungan seperti sekarang ini. Kewarganegaraan memiliki memiliki peluang dan tantangan yang signifikan bagi ekonomi. Menurut Sugiarto (2014), dalam konteks ekonomi, infrastruktur adalah modal sosial, yaitu investasi yang diperlukan sebagai tempat ketergantungan untuk pembangunan ekonomi, dan merupakan prasyarat untuk berbagai kegiatan sosial.

Pembangunan infrastruktur merupakan katalisator antara proses produksi, pasar dan penggunaan akhir. Keberadaan infrastruktur memberikan indikasi kemampuan produktif dan kesejahteraan masyarakat.

Sebuah negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi sudah pasti dari segi infrastrukturnya sangat memadai dan dapat memberikan kesejahteraan kepada masyarakat. Hal itu merupakan peluang kewarganegaraan pada ekonomi, adapun penjelasan lebih lanjut terkait peluang kewarganegaraan antara lain:

1. Akses ke pasar global. Kewarganegaraan yang menyediakan akses ke pasar global, menawarkan peluang bagi individu dan perusahaan untuk membangun jaringan bisnis internasional, berpartisipasi dalam perdagangan internasional, dan berkolaborasi dengan mitra internasional.

Hal ini dapat membuka peluang perluasan perdagangan, ekspor, impor dan kerjasama lintas batas yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

2. Mobilitas tenaga kerja. Kewarganegaraan yang mempromosikan mobilitas kerja, menawarkan individu kesempatan untuk mencari peluang kerja di luar negeri, mereka dapat memperoleh pengalaman internasional, keterampilan baru dan pengetahuan berharga yang dapat meningkatkan keterampilan dan kontribusi mereka terhadap ekonomi lokal ketika mereka kembali ke negara asalnya.

Selain itu, migrasi tenaga kerja yang diatur dengan baik dapat memberikan manfaat baik bagi negara asal maupun negara tujuan, termasuk pengiriman uang dan berbagi informasi. Ini dapat membantu mengurangi kekurangan tenaga kerja di beberapa sektor dan memfasilitasi transfer pengetahuan dan teknologi antar negara.

3. Penanaman modal lokal dan asing. Kewarganegaraan yang ramah investor asing dapat menarik investasi asing langsung, yang dapat meningkatkan produktivitas, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Investasi asing juga dapat menghadirkan teknologi baru, praktik manajemen yang efisien, dan akses ke pasar global yang lebih luas.

Tidak hanya investor lokal yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, warga negara yang merasa stabil secara politik, memiliki kepastian hukum dan mengetahui bahwa hak-hak ekonominya dilindungi umumnya lebih termotivasi untuk berinvestasi di perusahaan, industri atau sektor lain di negaranya sendiri.

Investasi ini dapat menciptakan lapangan kerja, mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan sosial secara keseluruhan.

Selain itu, kewarganegaraan yang mendorong kewirausahaan dapat mempromosikan inovasi dan menciptakan lingkungan bisnis yang menguntungkan.

4. Pendidikan dan Penelitian. Kewarganegaraan yang mengedepankan pendidikan dan penelitian berkualitas dapat memperkuat perekonomian negara di era globalisasi.

Negara yang menyediakan akses pendidikan yang adil dan berkualitas dapat menghasilkan sumber daya manusia yang terampil dan inovatif yang dapat menjadi kekuatan kompetitif dalam ekonomi global.

Di atas merupakan penjelasan terkait peluang kewarganegaraan dalam membentuk kondisi perekonomian suatu negara di era globalisasi, namun di sisi lain, globalisasi juga membawa tantangan yang signifikan bagi kewarganegaraan dalam konteks ekonomi.

Tantangan yang kemungkinan dihadapi yaitu:

1. Ketimpangan ekonomi.
Meskipun globalisasi dapat membuka akses ke pasar global, manfaat ekonomi global tidak selalu dibagi secara merata dan dapat menyebabkan ketimpangan ekonomi di dalam negara dan masyarakat. Hal ini dapat menyebabkan masalah sosial dan politik yang serius dan mengancam stabilitas ekonomi dan politik. Oleh karena itu, warga negara harus mampu mengembangkan kebijakan ekonomi yang adil dan inklusif untuk mendorong kemakmuran ekonomi yang berkelanjutan.

2. Persaingan global.
Di pasar online yang semakin global, produk dan layanan dapat dibeli dari mana saja di dunia. Hal ini dapat menyebabkan persaingan harga yang ketat dan mempersulit produsen dalam negeri untuk bersaing dengan produsen luar negeri yang biaya produksinya lebih rendah.

Negara-negara dengan sistem kewarganegaraan yang tidak fleksibel atau tidak memfasilitasi mobilitas tenaga kerja dapat menghadapi tantangan dalam menarik bakat dan investasi asing. Kewarganegaraan karenanya harus mampu melahirkan inovasi dan meningkatkan daya saing ekonomi agar dapat bertahan dalam persaingan global.

3. Masalah lingkungan dan sosial. Perekonomian global seringkali menimbulkan dampak lingkungan dan sosial yang negatif, seperti polusi, degradasi ekosistem, dan eksploitasi tenaga kerja. Oleh karena itu, kewarganegaraan harus mampu mengembangkan kebijakan dan praktik ekonomi yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Singkatnya, kewarganegaraan memainkan peran sentral dalam mengatasi peluang dan tantangan ekonomi di era globalisasi. Meskipun globalisasi memberikan peluang ekonomi yang signifikan, kita harus tetap waspada dan tanggap dalam menanggapi tantangan yang ada.

Dengan memanfaatkan peluang global seperti akses ke pasar yang lebih besar, investasi asing dan teknologi, dan menanggapi tantangan seperti persaingan global dan ketidaksetaraan ekonomi, kewarganegaraan dapat menjadi pendorong penting kesejahteraan ekonomi.